Senin, 17 Januari 2011

Tips Menjadi Rider MTB Sejati

Semakin membludaknya event-event sepeda di Indonesia otomatis diikuti dengan semakin berkembangnya jumlah mereka yang menyukai olahraga ini. Khusus untuk MTB, banyak dari mereka yag lebih memilih "jalannya" untuk ikutan merasakan atmosfer lomba, setelah sekian lama hanya berpetualang ke sana-sini. Walaupun pada awalnya hanya sekedar coba-coba, tapi torehan prestasi justru sering datang menghinggapi mereka. Coba lihat kelas-kelas open dan master yang sering dipertandingkan, mereka yang menang bukanlah atlet beneran, tapi para hobbiest yang ingin turun langsung mencoba atmosfer lomba layaknya atlet sesungguhnya. Torehan prestasi itulah yang mestinya dipertahankan dan bukan menjadikannya sebagai angin lalu yang Anda anggap hanya sebagai keberuntungan. Konsistensi bisa Anda peroleh dengan melakukan berbagai latihan fisik, teknik ataupun mental. Ketiganya merupakan paduan yang tak boleh Anda kesampingkan. Seringkali kru Cycling ngobrol dengan pembalap-pembalap MTB terbaik Indonesia mengenai tips-tips mereka sampai bisa menjadi seperti sekarang, seseorang yang bermental juara. Coba tengok masukan yang sangat bermanfaat buat Anda dari para pembalap seperti Chandra Purnamawan, Bandi Sugito, Popo Aryo, dan lainnya, dipadu dengan saran dari beberapa pembalap top dunia semacam Sam Hill atau Steve Peat.
1. Percaya Diri Sikap percaya diri adalah hal dasar yang harus Anda tanam sebelum memutuskan untuk serius mengikuti lomba-lomba MTB. Biasanya sikap yang bisa mempengaruhi mindernya seseorang untuk terjun ke dunia MTB adalah sepeda. Sepeda yang tak bagus dibanding sepeda lawan yang lebih keren hampir selalu membuat seseorang merasa "kalah". Pada dasarnya, Anda harus meyakini kalau sepeda yang Anda pakai sangat nyaman dipakai dan dapat bekerjasama dengan Anda. Bersepeda di atas trek dengan mengerahkan segala kemampuan akan menimbulkan aura positif bagi diri Anda.
2. Perawatan Sepeda Selalu mengecek kelayakan komponen sepeda merupakan kunci yang tak kalah penting. Kuncinya disini adalah menghilangkan berbagai keraguan diri Anda kepada sepeda Anda sendiri. Selalu mengecek sepeda sebelum dan setelah balapan. Perlakuan ini bisa meminimalisir ongkos yang harus Anda keluarkan nantinya, dalam arti memperpanjang usia komponen. Periksa roda apakah ada jari-jari yang patah atau longgar. Pastikan kampas rem bersih dari kotoran. Setelah servis, periksa baut-baut apakah sudah kencang dan terpasang dengan benar. Bila Anda mengalami kecelakaan, selalu periksa komponen yang terlibat di dalamnya.
3. Set-up Suspensi Pengesetan suspensi yang benar akan memaksimalkan daya kontrol saat Anda menemui medan yang kasar dan bergelombang. Jangan melakukannya sendiri bila Anda tak bisa, mintalah bantuan teman yang mengerti.
4. Traksi dan Tekanan Ban Tekanan ban yang terlalu tinggi bisa berakibat putaran ban lebih lambat (sehingga tak nyaman) dibanding tekanan ban yang rendah. Aturan umum yang sering digunakan adalah 20-30 psi dimana untuk ban yang lebar tekanannya diturunkan, sedangkan ban yang tipis tekanannya ditambah. Catat waktu tempuh Anda dan bandingkan kombinasi mana yang menurut Anda paling cepat berdasarkan gaya Anda membalap dan kemampuan sepeda yang dipakai.
5. Nutrisi dan Daya tahan tubuh Nutrisi yang benar dapat membantu Anda mendapatkan peak performance. Utamanya adalah makan sebelum Anda merasa lapar. Minum 30 menit sebelum Anda memulai start. Bila lombanya panjang semacam cross country, makan energy bar atau gel setiap jamnya. Setelah lomba, minum adalah hal utama yang harus Anda lakukan untuk menghindari dehidrasi. Lalu konsumsi pisang atau minuman yang mengandung protein. Nutrisi yang baik akan menunjang daya tahan tubuh saat berada di tengah-tengah atmosfer lomba. Latihan di gym sebenarnya dapat membantu mempertahankan performa tubuh. Tapi, "Itu tak diperlukan di Indonesia karena musim di sini hanya panas dan hujan. Beda kalau kita punya banyak musim, kondisi fisik dapat menurun dengan cepat," begitu kata Oki Raspati, pelatih Jawa Barat.
6. Menang Steve Peat mengungkapkan kalau tak banyak orang yang bisa merasakan kemenangan di lomba pertamanya. Maka itu diperlukan kerja keras. Tanamkan keyakinan kalau Anda bisa menang dengan persiapan yang sudah maksimal. Lakukan perbaikan dimana Anda merasa ada kekurangan di dalamnya.
7. Latihan Shifting Kecepatan memindah shifter termasuk ke dalam kategori melatih teknik pengetahuan akan kecepatan yang ingin Anda capai. Nah, Anda harus menghafalkan gir mana yang akan Anda pakai saat di tanjakan atau turunan. "Seorang pembalap wajib hafal dengan penentuan shifting yang akan ia pakai," tambah Oki.
8. Modal awal: BMX Rata-rata pembalap Indonesia mengawali karirnya dari dunia BMX. Ya, saat terjun di trek BMX racing, mereka belajar tentang banyak hal. "Trek BMX itu sangat lengkap obstaclenya. Semua yang kita pelajari di BMX merupakan modal dasar untuk terjun ke DH, DJ atau XC," tandas Chandra Purnamawan, Atlet dari Tim Charmdevo. Chandra memang tak asal jeblak. Ternyata, Popo Aryo, Nurwarsito, Dadi Nurcahyadi, Sugianto "Hoho", dan masih banyak lagi atlet lainnya, berasal dari dasar permainan yang sama, yaitu BMX.
9. Melompat Sekarang kita beralih ke tingkat skill. Keharusan untuk melompat selalu ada dalam lomba MTB termasuk cross country. Teknik ini pun wajib menjadi makanan latihan Anda. Bisa melalui obstacle dan tahu bagaimana harus melakukan lompatan pada saatnya merupakan salah satu hal yang harus dikuasai seorang pembalap. Ada tiga langkah dasar untuk melakukan ini. Mulai dengan melihat secara langsung tipe jumpingan yang ada, lalu mencoba untuk "membenturkan" roda. Anda pun bisa melompat. Lalu jangan lupa tentukan titik pendaratan. Terakhir, Anda harus menyiapkan rencana cadangan jika pendaratan tak sesuai yang diharapkan. Pembalap Indonesia yang tergolong mantap saat harus melompat adalah Sugianto "Hoho" Setiawan dan Priyo Leksanto.
10. Jinakkan Drop Off Untuk melalui drop off, Anda bisa melakukannya dengan kecepatan tinggi ataupun rendah. Sekali lagi, kuncinya adalah pede karena seringkali ditemui peserta lomba yang justru banyak yang takut untuk melalui drop off. Mereka lebih memilih turun, angkat dan tunggangi lagi. Posisi pedal haruslah selevel/segaris kanan-kiri, jangan sampai ada yang di atas dan di bawah. Mau tahu akibatnya kalau posisi pedal atas-bawah? Saat mendarat, badan Anda akan tertarik ke depan selanjutnya terbang melewati handlebar. Titik berat badan juga harus Anda atur. Gravitasi akan membuat bagian depan dan tengah turun terlebih dahulu. Maka itu, tarik badan ke belakang sadel sampai mendekati roda belakang saat roda depan sudah mulai turun. Tips no. 11-14 merupakan teknik yang menjadi andalan dari rata-rata pembalap Indonesia. Dalam hal ini, Chandra dan Popo Aryo mengungkapkan kalau kelebihan-kelebihan seorang pembalap justru di bagian trek yang teknikal. Keduanya memakai genre yang mirip yaitu lebih menyukai bagian-bagian trek yang berbatu, akar, berm, dan sejenisnya. "Saya jarang mengambil keuntungan dari obstacle jumpingan yang sudah saya lewati. Justru di bagian-bagian trek akar dan berbatu harus mengambil speed," ujar Popo, pembalap Kencana Bike Malang. Coba lihat di bawah ini.
11. Cornering Teknik ini juga sangat disukai Sam Hill. Menurutnya, cornering yang baik bisa mempertahankan kecepatan yang sudah dihasilkan. Ia sering berlatih dengan menggunakan tumpukan karung-karung pasir di berm. Tentukan titik busur yang akan Anda lalui, garis jalur mana yang dipilih, dan dimana "pintu keluar" yang dipilih.
12. Daerah Curam Seringkali ditemui trek yang curam dengan sudut elevasi yang bisa menciutkan nyali. Nah, saat Anda melewati jalur tersebut, yang paling banyak bekerja adalah gravitasi. Tanpa dikayuh pun sepeda akan ngeloyor. Intinya, jangan melawan keadaan tersebut dengan banyak melakukan pengereman. Justru sebaliknya, trek yang curam ini Anda manfaatkan segala keuntungannya. Sama seperti teknik melewati drop off, posisi badan harus ditempatkan di belakang sadel. Jika akan membelok, lakukan pengereman lebih dahulu sebelum mencapai titik tikungan. Pegangan ke setang haruslah sekuat mungkin. Tapi yang cukup berperan besar untuk bisa melewati daerah/turunan curam adalah mental. Seperti yang diungkapkan Dadi Nurcahyadi, atlet tim Polygon, yang menyebutkan kalau skill boleh sama, tapi mental belum tentu sama. "Bisa saja seseorang sangat cepat di tanjakan, tapi justru melambat saat di turunan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh mental dan banyak hal lain, misalnya trauma karena pernah jatuh," ujarnya.
13. Taklukan akar Akar pohon yang bertebaran di tengah trek seringkali menjadi masalah. Paling sering terjadi adalah terpelesetnya rider dan tentu Anda tahu cerita selanjutnya. Akar yang kering saja sudah licin, apalagi yang baru saja diguyur hujan. Untuk melewati akar, teorinya tidaklah susah. Tapi saat di dalam trek, pastilah banyak kondisi lain yang mempengaruhi. Melewatinya adalah dengan ban depan (sampai dengan belakang) bersudut 90 derajat terhadap akar. Jangan sampai ban sepeda Anda mencong karena akan berakibat fatal, misalnya sliding. Saat mulai berada di atas akar, tunjukan kualitas power to the pedal Anda.
14. Variasi Anda harus terjun dan merasakan langsung perbedaan antara permainan cross country, downhill, BMX, dan lainnya. Hal ini bertujuan agar "rasa" yang berbeda-beda itu justru menjadikan Anda menjadi pembalap yang prima. Contohnya pada cross country. Jenis disiplin ini dapat meningkatkan dan mempertahankan kemampuan aerobik tubuh Anda. Cari trek yang banyak turunannya karena otomatis kemampuan tangan akan terlatih kekuatannya. Variasi lain adalah berlatih di trek BMX untuk meningkatkan kontrol dan timing.
15. Kontrol Pengereman Dalam hal ini, akselerasi berperan besar. Yang pasti, kontrol kecepatan juga perlu dilakukan sebelum Anda menemui obstacle. Adalah hal yang salah kalau Anda berpikir dengan semakin banyak mengerem maka kemungkinan terhindar dari kecelakaan sangat besar. Justru grip pada roda yang terlalu keras akan membuat Anda kehilangan kontrol.
16. Daya Kayuh Tingkatkan kemampuan daya kayuh dengan melakukan latihan semisal jalan jongkok yang juga efektif untuk memperkuat daerah sekitar kaki. Latihan mengayuh di trek bisa Anda lakukan selama 10-15 menit. Ingat, jangan trek yang tergolong ekstrim. Bisa cari yang ber-tipe all mountain atau cross country. Tujuan Anda disini hanyalah mengukur kecepatan Anda mengayuh. Kayuh pedal dengan sangat cepat. Bila lelah, Anda bisa istirahat sejenak sekitar 30 detik sampai 1 menit. Dadi Nurcahyadi selalu melatih daya kayuhnya dengan jarak tempuh yang berbeda-beda. Menurutnya, latihan bisa dilakukan dengan dua tipe yang berbeda, long distance dan repetisi. "Latihan daya kayuh dengan jarak yang jauh bertujuan agar konsistensi tetap terjaga. Sedangkan yang repetisi tujuannya untuk melatih kecepatan di atas trek," ujar atlet cross country ini.
17. Jatuh Jangan bilang kalau Anda belum pernah jatuh sekalipun. Seorang pembalap harus bisa menerima resiko untuk terjatuh. Tapi ada jatuh yang salah dan jatuh yang benar. Anda harus memilih yang terakhir untuk menghindari hal-hal yang lebih mengerikan.Hiii. Pada intinya, badan Anda harus menjadi bagian yang mampu menyerap benturan. Saat sudah merasa akan terjatuh, sebaiknya Anda menekuk satu lengan dan jangan dipaksakan untuk melawan permukaan, justru bahu Anda yang nantinya menjadi bantalan. Walaupun pasti sakit, tapi hal ini lebih aman dibanding daerah kepala dahulu yang harus menyentuh permukaan. Selanjutnya, biarkan badan berguling-guling dan jangan memaksanya untuk berhenti.
18. Teknik Takle Berm Men-takle berm memerlukan modal nekat karena kalau sampai salah, kaki bisa cedera. Tekniknya adalah dengan menjadikan tumit sebagai alas ke permukaan trek dan kaki yang dijadikan tumpuan haruslah lurus. Harap dicatat, teknik ini cukup sulit dilakukan karena kalau salah, speed yang sudah Anda hasilkan akan hilang. "Pengereman harus dilakukan sebelum Anda mencapai berm, lalu mengayuh saat roda sudah melewati titik puncak berm," begitu menurut Chris Kovarik.
19. Pumping Bisa Menghasilkan Kecepatan Teknik lain yang sebaiknya Anda kuasai adalah pumping. Karena pumping itu berhubungan dengan lompatan, maka semakin jauh lompatan yang Anda buat tentu dapat menghemat waktu. Menekan roda depan dengan bantuan kekuatan tangan dan kaki sehingga roda belakang mengalami transisi untuk menyerap energi kecepatan. Istilah lainnya adalah "pancingan" ke roda belakang dari pumping yang Anda lakukan tadi.
20. Trek Berlumpur Trek jenis ini mayoritas tak disukai pembalap. Tapi tak sedikit juga yang justru tampil trengginas bila trek dalam keadaan penuh lumpur. Bagi mereka yang ikutan lomba downhill di Gunung Pinang atau Songgoriti beberapa waktu lalu tentu tahu bagaimana situasinya saat itu. Pada trek lumpur, sepeda akan berada lebih rendah di bawah permukaan dibanding saat trek dalam keadaan kering. Keadaan ini membuat kemungkinan untuk sliding sangatlah besar. Jalan keluarnya, Anda bisa menunggangi sepeda dengan lembut seolah-olah beban Anda di atas sepeda berkurang. Dan ingat, kecepatan yang akan dihasilkan di atas trek ini tak akan sama dengan Anda mengayuh di trek kering.
21. Hapus Trauma Anda tahu Matti Lehikoinen? Tahun lalu ia berada di peringkat ke-2 dunia kategori downhill. Tapi sejak kecelakaan parah menimpanya bulan September 2007 (Matti terjatuh dengan gaya endo saat sedang ber-DH di Finlandia dan mengakibatkan 3 ruas tulang belakangnya patah), Matti tak juga kunjung memperbaiki prestasinya. Trauma kadang bisa menyebabkan seseorang menjauh dari prestasi yang pernah diraihnya. Hal yang paling mungkin untuk Anda lakukan agar trauma kecelakaan bisa dihapus adalah dengan back to basic. Interval diperlukan agar percaya diri Anda kembali. Coba untuk mengayuh sepeda seperti Anda baru mulai untuk belajar. Dan berlanjut terus sampai tahap disiplin permainan yang sudah menjadi ikon Anda. Memang, hal ini tak menyenangkan.
22. Rekam Latihan dan Lomba Kamera video punya peranan cukup besar dalam peningkatan performa Anda. Anda bisa merekam hasil latihan atau lomba yag sudah Anda jalankan. Tentu Anda harus mencari teman untuk membantu merekamnya. Dari rekaman tersebut akan diketahui kelemahan apa yang perlu diperbaiki, baik dari segi teknik dan fisik. Anda berminat untuk serius? Yang penting adalah Anda harus merasa senang berada di atas sepeda. Jangan menjadikannya sebagai beban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar